Riview buku "Laskar Pelangi"

 Review Buku: Laskar Pelangi – Kisah Inspiratif dari Belitung

Judul: Laskar Pelangi

Penulis: Andrea Hirata

Penerbit: Bentang Pustaka

Tahun Terbit: 2005

Jumlah Halaman: ± 529 halaman

Genre: Semi-autobiografi, Pendidikan, Inspiratif

1. Sekilas tentang Buku

Laskar Pelangi adalah novel pertama dari Andrea Hirata yang terinspirasi dari kisah nyata masa kecilnya di Pulau Belitung. Novel ini mengangkat cerita tentang sepuluh anak dari keluarga miskin yang bersekolah di SD Muhammadiyah, sebuah sekolah sederhana yang hampir roboh dan terancam ditutup karena kekurangan murid.

Meski dalam keterbatasan, anak-anak ini memiliki semangat tinggi untuk belajar dan berprestasi. Mereka dijuluki "Laskar Pelangi" oleh guru mereka, Ibu Muslimah, karena suka bermain dan berlari di bawah pelangi selepas hujan.

2. Kekuatan Cerita

Salah satu kekuatan utama Laskar Pelangi adalah kemampuan Andrea Hirata dalam meramu cerita dengan bahasa yang puitis namun membumi. Ia menggambarkan kemiskinan bukan sebagai keluhan, tetapi sebagai latar perjuangan untuk tetap bermimpi dan berdaya.

Karakter-karakter seperti Lintang yang jenius tapi harus putus sekolah, dan Mahar yang unik dan artistik, membuat cerita terasa hidup dan penuh warna. Humor, kesedihan, dan harapan berpadu secara harmonis dalam alur cerita.

3. Pesan Moral

Buku ini sarat pesan moral, di antaranya:

Pentingnya pendidikan sebagai alat perubahan hidup

Ketulusan dan dedikasi guru terhadap anak didiknya

Keberanian untuk bermimpi besar meski dalam keterbatasan

Persahabatan dan solidaritas sebagai kekuatan utama masa kecil

4. Gaya Bahasa

Gaya bahasa Andrea Hirata kaya metafora, terkadang puitis, dan sangat deskriptif. Ia berhasil membawa pembaca masuk ke lanskap Belitung: dari suasana sekolah reyot hingga alam yang indah dan penuh kenangan masa kecil.

Namun bagi sebagian pembaca, gaya ini bisa terasa terlalu “berbunga-bunga” atau melankolis. Ini tergantung selera pembaca masing-masing.

5. Kekurangan

Beberapa kritik terhadap novel ini meliputi:

Alur cerita yang terkadang melompat-lompat, terutama di bagian pertengahan hingga akhir.

Karakterisasi tokoh pendukung seperti Bu Mus atau Pak Harfan bisa lebih dalam lagi.

Penceritaan yang kadang terlalu idealis, terutama dalam menggambarkan perjuangan tokoh tanpa banyak konflik internal.

6. Kesimpulan

Secara keseluruhan, Laskar Pelangi adalah buku yang menyentuh, inspiratif, dan memberikan harapan. Ia bukan hanya cerita tentang anak-anak sekolah di pelosok, tapi tentang kekuatan mimpi, pendidikan, dan cinta terhadap ilmu. Buku ini sangat cocok dibaca oleh pelajar, guru, orang tua, maupun siapa saja yang peduli terhadap pendidikan di Indonesia.

Jika kamu membutuhkan versi artikel ini dalam bentuk makalah, resensi resmi, atau presentasi, silakan beri tahu.

Dapatkan respons yang lebih pintar, unggah file dan gambar, dan lainnya.

Komentar